Rencana Pembelajaran Semester [ TM1 s/d TM7 ] E-BUSINESS

ARPS E-BUSINESS

    Rencana Pembelajaran Semester (RPS) adalah dokumen perencanaan pembelajaran yang disusun sebagai panduan bagi mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan selama satu semester untuk mencapai capaian pembelajaran yang telah ditetapkan.

    Pengertian e-business adalah aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi.

    Konsep yang menjalankannya terkenal dengan istilah Electronic Commerce (E-Commerce) adalah proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan computer sebagai penyebaran, pemasaran jasa, melalui system elektronik seperti internet atau jaringan computer lainnya.

BKonsep E-Business

    E-business adalah berbisnis secara online. E-BUSINESS dalam pengertian The Business Internet bukan sekedar bertransaksi secara online, tetapi bagaimana perusahaan menggunakan kekuatan informasi digital untuk memahami kebutuhan dan preferensi setiap pelanggan atau mitra bisnisnya, untuk menyesuaikan produk ( barang dan jasa ) sesuai dengan keiinginan mereka dan menyampaikan secara cepat melalui saluran komunikasi internet.

  • Beberapa menjadi kendala dalam mengembangkan bisnis di Internet :
  1.      Sebagian masyarakat belum siap menerima kemajuan teknologi dalam membawa perubahan cara berkomunikasi dan berbisnis.
  2.      Bagian masyarakat taraf pendidikannya belum terdidik dalam menerima teknologi maju.
  3.      Sebagian masyarakat menganggap bahwa akses internet suatu yang sangat mahal, terlebih-lebih untuk akses global.

  • Kelebihan yang diakui pelaku bisnis di Internet :
  1. Dapat menekan biaya promosi
  2. Biaya operasional dan biaya pegawai menjadi rendah.
  3. Dapat dijalankan sendiri dari rumah dan secara otomatis.
  4. Konsumen tidak dibatasi ruang dan gerak karena ada di seluruh dunia, sehingga mudah diraih.

            Kerangka dasar e-Business: Infrastructure Framework, Regulatory Framework (Kerangka Hukum), Oraganization Framework (Kerangka Organisasi), Financial Framework (Kerangka Keuangan) Konsep e-Business melalui e-Commerce. E-Commerce adalah proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan komputer sebagai penyebaran, pemasaran jasa, melalui sistem elektronik seperti internet atau jaringan komputer lainnya.

-  Perencanaan E-Business

   a. Metode pengembangan e-Business :

  1. Pertimbangan Komoditi
  2. Infrastruktur Pengembangan
  3. Perencanaan Basisdata
  4. Pengembangan Program Aplikasi
  5. implementasi dan Disseminasi
   b. Strategi Pengembangan e-Business :
  1. Penyusunan Rencana Pengembangan
  2. Pembangunan secara bertahap/dinamis
  3. Perlu menetapkan prioritas implementasi
  4. Teknologi yang tepat
  5. Penyiapan Sumber Daya
  6. Gunakan jasa Web-Hosting
  7. Pengembangan diserahkan pihak ketiga
  8. Kerjasama dengan Institusi Penyedia jasa Internet

C.   Mode dan Keuntungan E-Business
  •   Model-Model E-Business :
  1. B2C (Business to Consumers) : Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi.
  2. B2B (Business to Business) : Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi)
  3. B2G (Business to Government) : Interaksi terjadi antara organisasi dengan pemerintah.
  4. B2E (Business to Education) :Interaksi yang terjadi antara organisasi dengan pendidikan. 
  •     Keuntungan E-Business  :
             Menurut Charles R. Rieger dan Marry P. Donato setidaknya ada 5 keuntungan yang ditawarkan oleh e - Business, yaitu:

  1. Efficiensy          :    Mengurangi total  biaya operasional perusahaan, Contohnya adalah dengan menggunakan fasilitas email, maka dapat mengurangi biaya komuniaksi pengiriman dokumen.
  2. Effectiveness    :    Dengan dimanfaatkannya teknologi informasi, pelanggan dapat berhubungan dengan perusahaan kapan saja (7 hari seminggu 24 jam non stop).
  3. Reach                :    Perusahaan mampu memperluas jangkauan dan ruang gerak untuk ekspansi dengan mudah (menembus batas ruang dan waktu) dan tanpa memerlukan biaya yang relatif mahal.
  4. Structure             :     Konsep brick-and-mortar menjelma menjadi click-and-mortar telah mengubah prilaku perusahaan dalam pendekatan bisnis.
  5. Opportunity      :    Terbukanya peluang yang lebar bagi pelaku bisnis untuk berinovasi menciptakan produk atau jasa baru akibat ditemukannya teknologi baru dari masa ke masa.
D.    Marketplaces 

    a. Pengertian Marketplace

    Marketplace adalah suatu tempat dimana penjual dan pembeli bertemu dan saling bertukar barang (biasanya B2B) yang dilakukan secara elektronis. Terdapat tiga jenis e-marketplaces, yaitu : private marketplaces, public marketplaces dan Consortia. Komponen marketplace antara lain :

  1. Konsumen  : Seluruh pengguna internet adalah pembeli potensial.
  2. Penjual        : Jutaan orang terdaftar diwebsite untuk mempromosikan dan menawarkan berbagai variasi barang.
  3. Produk dan jasa  :  Barang, jasa, produk digital
  4. Infrastruktur         :  Jaringan elektronik, hardware, software, dll
  5. Front End  Bagian proses e-bisnis di mana penjual dan pelanggan saling berinteraksi, termasuk portal penjual, katalog elektronik, keranjag belanja, mesin pencari, dan gateway pembayaran
  6. Back End   : Kegiatan yang mendukung pemenuhan pesanan secara online, manajemen persediaan,pembelian dari pemasok, proses pembayaran, kemasan dan pengiriman
  7. Perantara   : Orang ketiga yang mengoperasikan hubungan antara penjual dan pembeli
  8. Partner bisnis lainnya : Seperti pengiriman yang berkolaborasi melalui internet atau biasanya berkaitan dengan supply chain.
  9. Jasa pendukung : Banyak jasa pendukung yang tersedia, mulai dari pengesahan sertifikat, jaminan orang ketiga, samapi penyedia layanan.
    b. Jenis – jenis E – Marketplaces
  1. Private marketplaces : merupakan pasar online tertutup yang mempunya sistem one to many. Terdapat dua macam metode :
  2. Sell – side e – marketplaces : semacam lelang tertutup
  3. Buy – side e – marketplaces : semacam open tender
  4. Public marketplaces : berupa pasar online terbuka yang mempunyai sistem many to many
  5. Consortia : sebuah marketplaces yang memiliki sedikit pembeli dan banyak penjual, dimana pembeli mempunyai kendali dalam transaksi serta harga yang ada pada marketplaces.
  6. Seller :
    c. Peran perantara di E – Marketplace adalah :
        Peranata dapat membatasi 5 batasan interaksi langsung :
  1. Biaya pencarian
  2. Kurangnya privasi
  3. Informasi lengkap
  4. Risiko kontrak
  5. Inefesiensi harga 
Contoh perantara : broker, e-distributor

d. Fasilitas E-Market Place

  1.   Elektronic Catalog

Penyajian informasi produk dalam bentuk elektronik; tulang punggung dari sebagian besar situs e-Selling. Tiga dimensi katalog elektronik:

     ·     Dinamika presentasi informasi
·     Tingkat kustomisasi
·     Integrasi dengan proses bisnis

                a.   Paper Catalog

Keunggulan paper catalog:

     ·    mudah dibuat tanpa teknologi tinggi
·   dapat dibaca tanpa sistem komputer
·   lebih bersifat portabel daripada elektronik.

      Kelemahan paper catalog :

.   sulit meng-update perubahan informasi produk
·     jumlah produk yang dapat ditampilkan terbatas
·     informasi melalui gambar dan deskripsi tulisan terbatas
·     tidak dapat menggunakan suara dan animasi.

b.  Online Catalog

 Keunggulan online catalog :

      ·   informasi produk mudah di update
·    dapat diintegrasikan dengan proses pembelian
·    kemampuan pencarian dan pembandingan yang baik

       Kelemahan online catalog :

     ·    sulit untuk mengembangkan katalog, biaya besar
·   dibutuhkan ketrampilan konsumen yang berhubungan dengan komputer dan web browser

2.  Search Engine

Sebuah program komputer yang dapat mengakses database sumber daya internet, mencari informasi atau kata kunci tertentu, dan melaporkan hasilnya.

3.   Software (Intelligent) Agent

 Software yang dapat melakukan tugas-tugas rutin yang membutuhkan kecerdasan.

4.  Electronic Shopping Cart

Sebuah teknologi pengolahan yang memungkinkan pelanggan untuk mengumpulkan barang-barang yang ingin mereka beli, sementara mereka terus berbelanja.

E.   E - Commerce

a.    Pengertian E - Commerce

      E-commerce (Elektronik Commerce) atau dalam bahasa indonesia Perdagangan Secara Elektronik adalah aktivitas penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran produk (barang dan jasa), dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi seperti internet, televisi, atau jaringan komputer lainnya.

Syarat UKM untuk berbisnis dengan cara E – Commerce antara lain :

1)  Orisinalitas terhadap barang yang diperjual belikan

2) Rencana yang matang, mengevaluasi hingga mengembangkan usaha yang dijalani dengan mempersiapkan deskripsi bisnis, analisa pasar dan pemasaran, manajemen dan SDM, rencana produksi, dan keuangan.

3)  Berani ambil resiko dan tidak menyerah

4)  Perlakukan uang seperti waktu

5)  Memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada

Langkah – langkah membangun bisnis dengn cara E – Commerce bagi UKM, antara lain :

1)      Mengatur strategi

2)      Fokus pada pelanggan

3)      Desain proses bisnis

4)      Membangun mekanisme yang diinginkan

5)      Membuat pelanggan loyal terhadap perusahaan 

    

b. Prilaku Konsumen Dalam E – Business

        Prilaku Konsumen diantaranya adalah :

1.    Adapun Perilaku konsumen yang wajib Kita ketahui  antara lain :

1) Keingintahuan terhadap perkembangan atau trend baru.

2) Keinginan untuk melakukan perbandingan.

3)   Keinginan untuk meneliti.

4) Keinginan untuk menggunakan teknologi dalam memperoleh informasi produk dan melakukan transaksi secara efektif.

    Seiring perubahan teknologi yang sekarang ini semakin marak terjadi khususnya transaksi jual beli online, maka hal tersebut merubah pola konsumen tradisional menjadi pola konsumen e – business. Perubahan pola tersebut  dapat Kita amati sbb :

2.    Perubahan pola tradisional manjadi pola konsumen e – business :

1)  Pola belanja : dari pergi ke pasar tradisional menuju komputer

2) Pola pemilihan barang : dari memegang produk menjadi melihat katalog elektronik

3)  Pola transaksi : dari pola “ada uang ada barang” menjadi “ada uang barang kirim”

4)  Pola konsumsi : produk yang dibeli tidak dapat langsung dikonsumsi

5)  Pola perolehan barang : khususnya barang berwujud, harus melalui perantara

6)  Pola pembayaran : dari tunai, kini harus melalui kartu kredit, uang digital, atau cek elektronik, dimana ada keterlibatan orang ketiga

7)  Pola komunikasi : seolah kesempatan untuk membina persahabatan itu hilang   

3.   Dari perubahan pola konsumen tersebut diatas, maka prilaku konsumen E – business memiliki sifat – sifat sebagai berikut :

1)      Kritis terhadap penwaran-penawaran produk

2)      Sensitif terhadap harga

3)      Sensitif terhadap kualitas

4)      Menuntut jaminan atau garansi atas produk

5)      Menuntut teknik penyajian halaman web yang secara kognitif


4. Untuk dapat menarik konsumen dalam bisnis online, maka diperlukan strategi.

E-business diantaranya adalah sbb : 

a.   Memperkenalkan Situs Secara Online 

1)   Manfaatkan e-Mail secara efektif 

2)  Letakkanlah Uniform Resource Location (URL) dari situs tersebut di berbagai Search Engine 

3)   Buatlah sesuatu yang berkesan pada situs tersebut

4)   Mengadakan kerjasama 

b.   Memperkenalkan Situs Secara Offline 

1)   Tabloid atau majalah 

2)   Jurnal 

3)   Koran 

4)   Spanduk atau billboard 

c.   Sensifitas Harga 

1)   Nilai yang unik 

2)   Subsitusi 

3)   Konsumen akan sangat peka terhadap pengeluaran total 

4)   Penyajian biaya 

5)   Harga yang wajar

6)   Persediaan produk sangat mempengaruhi elastisitas harga


5.  Prilaku Konsumen Terhadap Layanan Pelanggan dan Iklan

     Pelayanan Pelanggan 

1)   Segmentasi Pasar 

       Merupakan pembagian pasar menjadi unit geografis yang berbeda, misalnya wilayah negara, negara bagian, propinsi, kota dan kepulauan. Contoh : Iklan merupakan bagian dari segmentasi pasar. Iklan merupakan bagian dari strategi pemasaran secara keseluruhan. Iklan harus berhubungan dengan proses ordering ketika pelanggan tertarik setelah melihat iklan tersebut, item yang diiklankan harus bisa langsung dipesan dan dibayar.

     Alasan Beriklan di Internet : 

    a.  Iklan dapat diupdate setiap waktu dengan biaya minimal, karena itu iklan-iklan di internet selalu bisa tampil baru.

   b. Iklan dapat menjangkau pembeli potensial dalam jumlah yang sangat besar dalam hitungan global. 

  c. Iklan pada ecommerce dapat secara efisien menggunakan konvergensi teks,audio,grafik dan animasi. 

    d.  Manfaat internet sendiri sedang berkembang dengan pesatnya 

2)    Pelayanan Pengiriman untuk Pelanggan pada Internet 

      Mengacu pada pembelian online di Amazon.com, dimensi kualitas pelayanan dicontohkan sebagai berikut : 

     a.    Tangibles 

        Tampilannya rapi dan tersusun baik, ada catalog, mudah digunakan dan mudah dipahami. 

     b.     Reliability 

             Produk dikirim tepat waktu dan sesuai dengan pesanan 

     c.      Responsiveness

          Tersedia panduan yang membantu saat terjadi error dan memberitahukan pelanggan jika pengiriman produk berlangsung sukses atau ada masalah. 

     d.      Assurance 

       Adanya layanan untuk mendampingi pelanggan dalam memasuki suatu proses   dan juga adanya layanan tambahan seperti rekomendasi dari vendor. 

     e.      Empathy 

           Adanya personalized service, seperti personalized content sambutan secara   personal, dan emai pribadi

    c. E-Marketplace Kompetisi dalam Digital Ekonomi

     Ekonomi digital merubah ekonomi global, memungkinkan industri kecil menjadi industri multinasional mikro dengan elastisitas dan dinamika yang mereka miliki. Hal ini memberi kesempatan yang lebih tinggi bagi para pemula untuk terlahir secara global, digitalisasi mendorong persaingan karena memungkinkan model bisnis yang inovatif dan memungkinkan perusahaan untuk meningkat dengan cepat. Puluhan juta perusahaan kecil dan menengah di seluruh dunia telah berubah menjadi eksportir dan bergabung dengan pasar e-Commerce, dan bisa bersaing dengan perusahaan multinasional terbesar.

E.  Pengetahun praktis dan konsep praktis tentang Ritel dalam e-Business.

    Ritel adalah setiap usaha yang mengarahkan upaya pemasarannya ke arah memuaskan pelanggan berdasarkan organisasi penjualan barang dan jasa sebagai sarana distribusi. Dalam saluran distribusi, ritel memegang peranan penting yaitu sebagai penghubung antara konsumen dan produsen dimana memiliki karakteristik yang berbeda. Ritel diharapkan dapat meningkatkan efisiensi bagi pemasok serta meningkatkan nilai barang yang dijual melalui peningkatan kualitas pelayanan terhadap konsumen. Retailer tentunya memiliki kesempatan dan posisi yang ideal untuk membangun pengalaman positif untuk konsumen (Schmitt, 2003, p.36). 

F.  Aspek-aspek perilaku konsumen

     Perilaku konsumen-konsumen online :

  1. Complex Buying Behaviour, Ketika terlibat dalam suatu pembelian, customer menyadari ada perbedaan antara berbagai merek. Konsumen akan banyak memperhitungkan jika suatu produk tersebut mahal, termasuk kebutuhan sekunder, jarang dibeli, dan berisiko. Biasanya customer tidak begitu mengetahui tentang keunggulan produk, sehingga memerlukan proses belajar terkait dengan produk tersebut. Selanjutnya, customer akan mengembangkan kepercayaan, sebelum akhirnya membuat pilihan bijaksana.
  2. Dissonance Reducing Buyer Behavior, Perilaku ini terjadi di mana customer terlibat dalam suatu pembelian, namun tidak melihat banyak perbedaan merek. Oleh sebab itu, customer secara langsung akan mempelajari apa yang telah tersedia, dan membuatnya mengambil keputusan cepat, dengan membeli sebuah produk.
  3. Habitual Buying Behaviour, Ini didasarkan pada perilaku customer yang memiliki perilaku pembelian menurut kebiasaan ketika terlibat dengan pembelian sebuah produk. Karena itu, customer tidak secara ekstensif mencari informasi mengenai merek, mengevaluasi karakteristiknya, dan dalam membuat keputusan tidak terlalu mengambil pertimbangan yang lama mengenai merek yang akan di beli.
  4. Variety Seeking Buying Behaviour, Customer memiliki perilaku pembeli dengan mencari variasi ketika terlibat dalam suatu pembelian dengan banyaknya perbedaan merek. Untuk itu, customer banyak melakukan peralihan merek, namun bukan karena alasan ketidakpuasan, melainkan lebih karena variasi.

      Berdasarkan poin-poin di atas, sebelum melakukan pembelian produk, customer akan cenderung untuk memahami informasi terkait dengan produk yang akan dibeli. 

Komentar

Posting Komentar